Winking Line Smiley -->

Sabtu, 07 Januari 2012

adab membaca alqur'an dan yang berkaitan dengan alqur'an



  “Sesungguhnya Kami telah menurunkan adz-Dzikr dan sesungguhnya Kami yang akan menjaganya “ (Al-Hijr : 9)
“Apakah mereka tidak memikirkan Al-Qur`an. Sekiranya Al-Qur`an datangnya dari selainAllah, niscaya mereka akanmendapatkan perselisihan yang sangat banyak “ ( An-Nisaa` : 82 )
“Mengapakah mereka tidak memikirkan Al-Qur`an ataukah hati-hati mereka telah terkunci rapat “  (Muhammad  :24)
“Ataukah tambahkanlah dari waktu itu – pengerjaan shalat malam – dan lantunkanlah Al-Qur`an dengan bacaan yang tartil “ ( Al-Muzammil : 4 )
Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “… Dan tidaklah sebuah kaum berkumpul disalah satu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca Kitabullah, dan mempelajari Sunnah Nabi mereka, kecuali akan diturunkan kepada mereka ketenangan, dan mereka akan diliputi dengan rahmat Allah, para malaikat akan mengelilingi mereka, dan Allah akan menyebut-menyebut mereka kepada malaikat yang berada disisi-Nya “ (Diriwayatkan oleh Muslim ( 2699 )
Dan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dan sebaik-baik diantara kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya “ (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari ( 5027 )
Dan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seorang yang fasih dalam membaca Al-Qur`an akan bersama dengan para malaikat yang mulia dan berbakti dan yang membaca Al-Qur`an dengan terbata-bata, dan dia kesulitan dalam membacanya, maka baginya dua pahala “ ( Diriwayatkan oleh Al-Bukhari ( 4937 ) dan Muslim ( 798 ) dan lafazh diatas lafazh pada riwayat Muslim.)

Adab-adab membaca Al-Qur`an
  1. Memperhatikan niat ikhlas disaat mempelajari Al-Qur`an dan ketika membacanya.
Dikarenakan membaca Al-Qur`an adalah ibadah yang dengan ibadah tersebut bertujuan untuk bertemu dengan wajah Allah. . Setiap amal ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah tanpa disertai dua syarat diterimanya amal – yaitu ikhlas dan sesuai tuntunan syariat – maka amalan tersebut akan tertolak.
An-Nawawi mengatakan: Yang pertama kali diperintahkan bagi seorang Qari’ Al-Qur`an adalah keikhlasan dalam membaca Al-Qur`an, dan hanya menghendaki perjumpaan dengan wajah Allah subhanahu wata’ala dari bacaan Al-Qur`an tersebut, dan tidak menghendaki pencapaian sesuatu selain itu”
(Al-Adzkaar hal. 160 Daar Al-Huda, cet. Ketiga 1410 H.)
Yang dikatakan oleh An-Nawawi ini adalah suatu yang benar, karena diantara para Qari’ ada yang membaca Al-Qur`an dengan tujuan agar perhatian kaum manusia tertuju kepadanya, dan agar mereka mendatangi majlis-nya, menyanjungnya dan menghormatinya – Kami memohon kepada Allah keselamatan dan ‘afiah -. Dan cukuplah sebagai peringatan bagi Qari’ tersebut, agar dia mengetahui siksa bagi seseorang yang mempelajari Al-Qur`an agar dikatakan sebagai seorang Qari’ Al-Qur`an. Imam Muslim telah meriwayatkan sebuah hadits didalam kitab Shahih beliau, dari hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, beliau berkata: Saya telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda : “ Sesungguhnya orang yang paling pertama kali dijatuhkan putusannya pada hari kiamat, adalah seseorang yang mati syahid. Lalu diapun didatangkan dan dikabarkan nikmat-nikmat baginya lalu diapun mengetahuinya. Allah berfirman kepadanya: “Apakah yang telah engkau kerjakan bagi segala nikmat tersebut? “. Dia menjawab: Saya berperang karena Engkau hingga saya mendapatkan mati syahid.
Allah berfirman: ”Engkau telah berdusta, akan tetapi engkau berperang agar engkau dikatakan sebagai seorang yang gagah berani, dan itu telah dikatakan bagimu”. Kemudian diapun dilerintahkan untuk diseret kehadapan wajahnya lalu dia dicampakkan kedalam api neraka. Dan seseorang yang mempelajari ilmu lalu mengajarkannya dan membaca Al-Qur`an. Kemudian dia dihadapkan, dan dikabarkan nikmat-nikmat baginya lalu diapun mengetahuinya.
Allah berfirman: “Apakah yang telah engkau kerjakan bagi segala nikmat tersebut? “ Dia berkata: Saya mempelajari ilmu dan mengajarannya dan membaca Al-Qur`an karena Engkau. Allah berfirman: “Engkau telah berdusta, akan tetapi engkau mempelajari ilmu agar engkau dikatakan sebagai seorang yang alim, dan engkau membaca Al-Qur`an agar engkau dikatakan sebagai seorang Qari’, dan itu telah dikatakan bagimu. Kemudian diapun diperintahkan untuk diseret kehadapan wajahnya lalu dia dicampakkan kedalam api neraka. “ (al-hadist Hadits no. 1905).

selengkapnya, download disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar